javascript:void(0)
Free Web Hosting with Website Builder IP

Sony Ericsson meluncurkan seri terbaru gadget untuk agen 007. Kali ini akan diberikan sebuah ponsel edisi khusus, sebuah ponsel titanium silver C902 cybershot. Ponsel ini akan digunakan pada film James Bond terbaru yang dirilis pada November ini.

Ini merupakan kali ke empat Sony Ericsson bekerja sama dengan produsen film James Bond. Awalnya, pada tahun 2002, Sony Ericsson memulai debut kerja samanya dengan meluncurkan P900 dan T68i. Ponsel ini digunakan pada sekuel James Bond: Die Another Day.

Sedangkan pada sekuel James Bond: Tomorrow Never Dies, menggunakan Ericsson JB988. Namun setelah film ini keluar, Ericsson keburu diakuisisi Sony sehingga mereka gagal merilis model yang sama ke publik.





Setelah muncul di film, termasuk Batman: The Dark Knight, Nokia akhirnya mengungkap ponsel ala iPhone mereka. Ponsel yang dulu dijuluki 'Tube' ini diberi nama baru Nokia Xpress Music 5800.

Ponsel dengan layar sentuh 3.2 inchi ini mampu menampilkan resolusi layar 640 x 360 pixel. Meski bisa digunakan dengan jari dan stylus, layar sentuh Nokia bukan jenis multitouch seperti pada iPhone.

Kamera 3.2 megapixel dengan lensa Carl Zeiss memang agak lebih baik dari kamera yang ada pada iPhone. Video pun bisa direkam oleh ponsel ini dengan rasio hingga 30 frame per detik.

Semua penyimpanan dilakukan lewat kartu microSD karena tak ada media internal. Meski demikian slot yang ada mendukung microSD hingga 16 Gigabyte. Ponsel ini memiliki kemampuan 3G, Wifi, Bluetooth dan GPS.

Boing-Boing Gadgets mengatakan ponsel ini akan dijual pada kisaran US$ 385. Harga itu termasuk untuk kartu memori 8 Gigabyte dan tanpa bundel operator.

Sedangkan Gizmodo menyebutkan ponsel ini memiliki kemampuan layar sentuh yang lebih sulit digunakan dibandingkan dengan iPhone. Sebagai perbandingan, iPhone menggunakan tipe layar sentuh kapasitatif sedangkan 5800 menggunakan tipe resistif.


Untuk pertama kalinya, Apple menjual iPhone secara bebas di pasar retail tanpa bekerja sama dengan operator telekomunikasi. iPhone 3G yang tidak dikunci (unlock) itu mulai dijajakan melalui toko online Apple Store di Hong Kong.

"Cukup masukkan SIM dari ponsel lama Anda ke dalam iPhone dan hubungkan ke iTunes 8 untuk melakukan aktivasi," demikian penggalan iklan penjualan tersebut. Apple Store menjual iPhone 3G tersebut sebesar 5.400 dollar Hong Kong atau sekitar 695 dollar AS untuk versi 8 GB dan 6.200 dollar HK untuk 16 GB.

Apple tidak menjelaskan mengapa menjualnya tanpa komitmen berlangganan seperti di puluhan negara saat ini. Juag tidak ada informasi apakah model penjualan seperti itu akan diterapkan ke negara-negara lainnya kelak.

Layanan Apple Store di AS, Inggris, dan Singapura sampai saat ini tidak melakukan penjualan langsung seperti itu. Situs-situs tersebut hanya mengarahkan pengunjung ke alamat web yang menjualnya secara resmi hasil kerja sama dengan operator lokal.

Selama ini, iPhone 3G telah dijual Apple bekerja sama dengan Hutchison Telecomunications sejak 11 Juli. Dengan biaya langganan bulanan 188 dollar HK selama 2 tahun, pelanggan dapat membeli iPhone 3G seharga 2.938 dollar HK untuk versi 8 GB atau 3.738 dollar HK untuk 16 GB.

Research in Motion yang membuat BlackBerry, membuat terobosan. Pada Rabu (8/10), mereka mengumumkan model terbaru dengan layar sentuh bernama Storm. Peluncuran smartphone touchscreen Blackberry memang bukan hal yang baru, setelah sebelumnya RIM menyiapkan Blackberry Storm 9500 di Waterloo, Ontario, markas RIM.

Blackberry tipe Storm baru ini menurut rencana RIM akan dipasarkan di pasar retail, dengan perlengkapan touchscreen yang sangat sensitive ketika disentuh. Blackberry Storm ini juga terasa halus ketika diklik di layarnya.

Layar sentuh Storm ini tidak seperti layar sentuh iPhone yang sekarang dianggap terbaik itu. Tapi layar sentuh Storm bisa dirasakan oleh penggunanya, tidak jauh berbeda dengan saat orang memijit tombol di BlackBerry lain atau Nokia Communicator.

Storm akan dipasarkan pertama di Amerika Serikat lewat Verizon Wireless dan Eropa lewat Vodafone Group sebelum musim libur akhir tahun datang. Harganya, pihak BlackBerry masih tutup mulut.

"Rasa" di layar sentuh Storm ini muncul lewat pegas-pegas kecil yang ditaruh di dalamnya. Selain membuat rasa, pegas ini juga memungkinkan beda tekanan berarti beda perintah.

Saat membuka halaman Internet, misalnya. Jika disentuh lembut, akan menggerakkan kursor. Tapi layar jika ditekan keras, akan seperti melakukan klik di tetikus untuk mengaktifkan tautan atau ikon.

Smartphone ini juga berjalan pada jaringan quad-band GSM, HSDPA, GPS, dan fitur hiburan multimedia berupa kamera autofokus berkekuatan 3 megapixel.

Dominasi iPhone sulit dipatahkan. Tapi, bukan berarti tak ada yang mencoba melakukannya. Hingga kini, sejumlah produsen telepon seluler terus mencari model terbaru untuk menjadi yang terbaik. Nokia, misalnya. Produsen ponsel asal Finlandia yang jadi pelopor ponsel cerdas, dengan Nokia Communicatornya, gencar mempromosikan Nokia Seri E.

RIM juga masuk dalam persaingan ponsel pintar dengan produk Blackberry-nya. Beberapa analis bahkan pernah mengungkapkan Blackberry adalah rival sesungguhnya iPhone.

Baru-baru ini Blackberry Bold atau 9000 diluncurkan ke publik. Ponsel ini memiliki dua resolusi layar yang menjanjikan ketajaman. RIM cenderung bermain dengan resolusi, bukan ukuran layar. Seperti iPhone Apple, trend layar resolusi tinggi tumbuh pesat di kategori Smart phone.

Fasilitas yang ada pada BlackBerry Bold ini sangat lengkap. Mulai dari memori internal 1GB dan slot kartu memori hingga 16GB, tampilan glossy metallic, dan tambahan koneksi di kantor melalui WiFi, telepon selular generasi ketiga HSDPA/UMTS (850/1900/2100), dan Bluetooth, A2DP dan GPS terintegrasi.

“Blackberry Bold merupakan simbol kesempurnaan. Kemampuan dan kapabilitasnya luar biasa untuk para profesional bisnis dan pencinta gadget,” ujar Regional Director Asia Pacific RIM, Adele Beachley.

Google bahkan meluncurkan G1 baru-baru ini untuk menandingi iPhone. Senjata yang digunakan G1 untuk menjatuhkan iPhone adalah fitur layar sentuh, keyboard QWERTY, koneksi nirkabel (Wi-Fi), dan sistem operasi anyar dari Google, yaitu Android.

G1 tersedia dalam tiga pilihan warna, yaitu hitam, putih, dan cokelat. Fitur menarik lainnya adalah fitur yang disokong oleh layanan Google, antara lain Google Maps, Gmail, dan YouTube.

Seperti iPhone dan beberapa ponsel pintar lainnya, G1 ini tentunya juga menawarkan kemudahan kepada para penggunanya untuk menjelajah di Web. Toko musik digital Amazon.com juga terkoneksi langsung dengan G1 yang memudahkan penggunanya untuk mencari, mengunduh, membeli, dan memutar musik lebih dari enam juta lagu.

Sony Ericsson, yang mengklaim telah menjual 101,3 juta unit ponselnya tahun 2006 lalu, juga tak mau ketinggalan. Mereka meluncurkan Xperia X1. X1 telah diluncurkan di Inggris 15 September lalu. X1 dikabarkan akan segera mengisi gerai-gerai ponsel di Tanah Air bulan depan.

Xperia ditujukan untuk dikembangkan berbarengan dengan perangkat lain yang dimilikinya. X1, dengan bentuk arc slider, adalah sebuah device sebagai pengantar pada line-up baru Sony Ericsson. X1 lebih baik sebagai mesin email, dengan koneksi GSM, EDGE dari 3G HSDPA, HSUPA dan UMTS.

X1 memiliki layar sentuh 3" WVGA, dilengkapi dengan navigasi joystick optik. Perangkat ini juga dilengkapi hampir semua sarana konektifitas yang ada saat ini, mulai dari sebuah audio jack 3.5 mm, GPS, Wi-FI dan Bluetooth v2.0 dengan A2DP, semuanya on board. Pengetikan menjadi sangat mudah dengan adanya papan ketik QWERTY slide-out.

Disamping itu tersedia 9 home screen yang dapat disesuaikan dengan keinginan pengguna. Untuk fasilitas multimedia perangkat ini pula dilengkapi dengan FM radio tanpa RDS dan Media player.

X1 juga dilengkapi dengan sebuah kamera 3.2 megapiksel dan hadir dengan media penyimpanan internal sebesar 400 MB yang dapat diexpand melalui slot kartu memori microSD.

Sementara itu, produsen ponsel asal negeri ginseng, Samsung, tak mau kalah dan meluncurkan Samsung Omnia. Omnia sebagai ponsel cerdas yang membawa konsumennya keluar dari lingkaran siklus ponsel tradisional yang tak membawa perubahan berarti.

Omnia SGH-i900 punya berat 112 gram 3,2 inci (diagonal 8,12 cm) menggunakan resolusi WQVGA (240 x 400 piksel). Dia dirancang sangat minimalis seperti iPhone dengan hanya tiga tombol: untuk menelepon, mematikan telepon, serta tombol kendali.

Desain minimalis berkesan futuristik ini tak hanya menggunakan Windows Mobile 6.1 buatan Microsoft saja. Samsung juga mengembangkan aplikasi tambahan, disebut TouchWiz, kendali jari seperti pada iPhone serta papan ketik QWERTY untuk memudahkan memasukkan informasi.

TouchWiz memungkinkan pengguna Omnia merancang widget sendiri, membuat personalisasi antarmuka grafis guna membedakan dan memberi status lain pada penggunanya. Seperti pada iPhone, Omnia SGH-i900 tidak memiliki stylus sebagai alat bantu karena bisa menggunakan jari. Tapi, Omnia bisa menggunakan stylus apa saja, termasuk bolpoin.

Samsung Omnia ingin menjadi ponsel kosmopolitan cerdas yang penuh aktivitas bisnis dan sekaligus sebagai gadget premium yang bisa memenuhi kebutuhan fungsional teknologi komunikasi informasi, gaya hidup, penggunaan maksimal, serta hiburan multimedia.

Omnia sendiri adalah bahasa Latin yang berarti semuanya. Dan Samsung ingin menghadirkan semuanya pada ponsel terbarunya. Memiliki GPS, koneksi HSDPA, dan layar sentuh, Samsung Omnia juga memiliki teknologi rotasi secara otomatis, serta pengenalan wajah pada penggunaan kamera 5 megapiksel.




Meskipun belum lama dikembangkan untuk ponsel dan gadget, saat ini kita merasa bahwa fitur sentuh sudah jadi fitur standar pada gadget dan ponsel kelas menengah ke atas. Trend begitu cepat berubah, karena Microsoft sudah menemukan teknologi baru yang digadang-gadang bakal menggantikan fitur sentuh!

Microsoft (menggunakan hardware HTC) mengembangkan layar sentuh baru yang tidak membutuhkan sentuhan secara fisik, karena layar ini dibekali dengan teknologi untuk membaca gerakan tubuh (jari) penggunanya.

Penggunanya dapat mengoperasikan perangkat menggunakan kedua tangannya tanpa perlu menyentuh perangkat tersebut, menggeser layar dengan gerakan vertikal atau horizontal, maupun memutar objek dengan memutar jari.

Teknologi ini akan dipresentasikan di konferensi User Interface Software and Technology. (g2glive)


Demo menggunakan jari untuk memutar gambar

Akankah fitur baru ini juga akan diterapkan pada Windows 7, sistem operasi teranyar dari Microsoft? Kita tunggu saja...


Prototipe fitur touch screen pada Windows 7


Sebuah catatan peneliti keamanan hari ini memperingatkan pengguna T-Mobile's G1 bahwa ponsel pintar tersebut memiliki kerentanan dan bug yang serius di sistem operasinya, yang bernama Google Android. Celah tersebut memungkinkan ponsel tersebut di-hack oleh orang iseng atau hacker.

Dipimpin oleh Charlie Miller, peneliti yang telah menjadi pakar mendeteksi permasalahan dan bug di Mac OS X dan iPhone, sebuah tim dari "Independent Security Evaluators", bug tersebut berhasil diidentifikasi dan dilaporkan ke Google minggu lalu.

Miller, yang ditolak untuk memberikan penjelasan secara spesifik tentang bug yang ada, hanya berkata bahwa ada bug "buffer overflow" yang dapat dimanfaatkan oleh hacker untuk membodohi pengguna G1, dan secara langsung memancing pengguna untuk mengunjungi situs berbahaya. "Selain itu ada kesempatan bagi hacker untuk dapat dapat menjalankan kode berbahaya jauh, dengan hak akses yang sama dengan hak sebagai pengguna telepon browser," menurut Miller.

T-Mobile sendiri sudah memulai pengiriman yang G1 sebelum tanggal 22 Oktober. Ponsel generasi pertama ini didukung oleh Google dengan sistem operasi ponsel teranyarnya, Android. Pihak Google sendiri belum memberikan penjelasan mengenai hal ini, apakah benar atau nantinya akan ada 'patch' baru yang bisa memperbaiki bug ini.

A noted security researcher today warned users of T-Mobile's G1 smart phone that a critical vulnerability in Google's Inc.'s Android operating system could be used to hack their phones.

Led by Charlie Miller, a researcher who has rooted out high-profile bugs in Apple Inc.'s Mac OS X and iPhone, a team from Independent Security Evaluators identified the bug and reported it to Google last week. ISE, where Miller works, is a Baltimore-based security consultancy.

Miller, who declined to get specific about the vulnerability, said only that it is a buffer overflow bug that could be exploited by tricking G1 users into visiting malicious sites. "There's a chance that the attacker could execute malicious code remotely" by accessing the same privileges as the user of the phone's browser, Miller said.

T-Mobile started shipping the G1 shortly before the Oct. 22 launch date; the phone is the first powered by Google's open-source mobile phone operating system, Android.

Miller said that after alerting Google, a security researcher from its Android team contacted him to get more information and to ask that he withhold the information from the public until a patch was in place. Miller refused to wait but promised not to disclose any details or technical information that could be used by hackers.

"People should know that there's a problem with the G1 before they buy it," Miller said, defending his actions. "I don't want to help the bad guys either, but people should have all the information before they make a decision to buy [the phone]. I think I'm totally in the right here."
Google did not respond to a request for comment or to questions about the status of any patch for Android and the G1. Miller also said that he and others at ISE had crafted a working exploit but would not release it until a patch was in hand.

According to a more detailed warning on the ISE site, the flaw is within one of the more than 80 open-source packages used by Google to assemble Android. Miller blamed the bug on Google's use of outdated code. "This particular security vulnerability that affects the G1 phone was known and fixed in the relevant software package, but Google used an older, still vulnerable version," said the ISE alert. Miller declined to name the specific open-source package at fault.

Google has been caught in the same bind before. Because it used an older version of WebKit, the open-source rendering engine that also powers Apple Inc.'s Safari, for the foundation of its own Chrome Web browser, users were at risk from attacks based on a months-old flaw that had been dubbed the "carpet bomb" bug.




Recommended Money Makers

  • Chitika eMiniMalls
  • WidgetBucks
  • Text Link Ads
  • AuctionAds
  • Amazon Associates